Anak Pesantren dari Negeri 1000 Sungai

Asal-Usul Penamaaan Ilmu Falak dan Cabang-Cabangnya

25/10/2013 09:08

Ilmu Falak yang kita kenal selama ini merupakan Ilmu PengetahuanEksak yang objeknya berkaitan dengan Bumi, Bulan, Matahari dan benda-bendalangit lainnya, karena Ilmu Falak merupakan perpaduan antara Matematika &Fisika. Objek kajian Ilmu Falak tersebut di atassama dengan Ilmu Astronomi, pengertian semacam ini tumbuh pada masa kejayaanIslam.

Sekarang ini, ada dikotomi antara IlmuFalak dan Ilmu Astronomi. Ilmu Astronomi objek kajiannya begitu luas meliputi Astrofisika, Astrometrik, Kosmogoni, Kosmografi, Astromekanik dan lain sebagainya. Cabang kajian seperti ini termasuk dalam kategoriTheoriticalAstronomy atau Ilmu Falak Ilmy.[1] Sementara Ilmu Falak Objek kajiannya menjadi lebih sempit, hanya terkaitdengan ibadah-ibadah tertentu dalam agama Islam. Yaitu untuk menghitung awalwaktu shalat, menghitung azimuth kiblat atau rashdul kiblat, menghitung awalbulan hijriyah, dan menghitung kapan terjadinya gerhana. Empat objek kajianIlmu Falak termasuk dalam kategori Practical Astronomy/ ObservationalAstronomy[2]atau Ilmu Falak Amaly dan dikaji lebih mendalam dan lebih spesifik lagioleh ulama dan cendekiawan muslim saat ini. Walhasil, tidak semua Ahli Astronomi mengetahui apa yang diketahui oleh Ahli Falak. Sebagai contoh, dalamliterature Ilmu Falak klasik seperti kitab Sullamun Nayyirain, kitab Al-Manahijul Hamidiyah dan kitab-kitab lainnya terdapat huruf-huruf abajadiyah yang merupakan angka dan dipergunakan untuk proses perhitungan. Banyak Astronom yangtidak mengetahui hal semacam ini ungkap Ahmad Izzuddin.

Tulisan di atas merupakan sedikitperbandingan pemahaman yang dimengerti oleh orang-orang dulu dan masyarakatsekarang terhadap Ilmu Falak. Akan tetapi, apakah kita pernah bertanya mengapadinamakan Ilmu Falak? Atau Ilmu Hisab dan lain sebagainya? Berikutpenjelesannya:

Ada banyak nama untuk Ilmu Falak, antara lainIlmu Rashd, Ilmu Miiqaat, Ilmu Hisab, Ilmu Hai’ah, dan Ilmu Handasah.

1.      Dinamakan Ilmu Falak, karena “Falak”memiliki arti orbit atau lintasan benda-benda langit (مدار النجوم). Dalam Buhuts Falakiyah fieAsy-Syari’ah Al-Islamiyah[3],  Muhammad Abdul Karim Nasr mengatakan:

علم الفلك هو العلم الذي يختص بحساب سيرالشمس و القمر و الكواكب, و تعيين مواقع النجوم و دراسة أحوالها, و تفسير الظواهرالكونية تفسيرا علميا.

"Ilmu Falak adalah Ilmu yang khusus membahas tentangperhitungan pergerakan matahari, bulan, planet dan bintang, juga menentukanposisi bintang dan mempelajari karakteristiknya serta menafsirkan peristiwaalam dengan tafsiran atau penjelasan ilmiah.”

2.      Dinamakan Ilmu Hisab, karena secara bahasa“Hisab” mempunyai arti menghitung. Dan kegiatan yang paling menonjol dalam ilmuini adalah menghitung. Namun menurut Ahmad Izzuddin, ilmu ini lebih ideal jikadisebut dengan Ilmu Hisab Rukyah. Karena pada dasarnya Ilmu Falak menggunakandua pendekatan “Kerja Ilmiah”, yaitu pendekatan hisab (perhitungan) dan pendekatanrukyah (observasi).[4]

3.      Dinamakan Ilmu Rashd, kata “Rashd”mempunyai arti mengamati. Karena ilmu ini identik dengan pengamatan. Adapunsecara istilah, Ilmu Rashd adalah mengamati bintang-bintang, mengetahui letakbintang-bintang tersebut dalam lintasan orbit (falak), serta jarak dari satubenda langit ke benda langit yang lain. Contoh dari pengamatan (Rashd) adalahmengamati langit dari Observatorium, atau pengamatan yang dilakukan olehmasyarakat Mesir Kuno terhadap pergerakan matahari dan bintang-bintang,sehingga mereka mengetahui panjang waktu satu tahun dengan hasil yang hampirsempurna.[5]Masyarakatdulu yang terkenal dalam pengamatan benda-benda langit adalah mereka yangtinggal di daerah Mesopotamia (daerah antara sungai Eufrat dan sungai Tigris)seperti Babylonia dan Assyria. Mereka meninggalkan catatan astronomi darisekitar tahun 3000 SM. Beberapa di antaranya telah menggabarkan tanda-tandabintang (zodiak), sama seperti kita gunakan sekarang.[6]BangsaBabylonia dahulu menyusun sebuah kalender berdasarkan siklus beraturan 29,5hari dari fase yang terjadi pada bulan. Kalender bulan tidak cocok dengan musimyang berubah. Sementara itu, bangsa Mesir di zaman yang sama di sekitar lembahsungai Nil, mengembangkan suatu kalender Matahari yang berjumlah 365 hari,tidak berbeda dengan yang kita gunakan sekarang.[7]Karenamereka mengetahui siklus bulan dan siklus tahun, maka salah seorang dari merekamengatakan bahwa setiap 235 bulan hijriyah (sinodis) sama dengan junlah hariselama 19 tahun syamsiyah.[8]BuktiRashd (pengamatan) bangsa Mesir kuno lainnya adalah susunan piramida yangmereka susun menurut pola bintang yang ada pada rasi bintang Orion. Selain itu,Piramida Agung Cheops diselaraskan dengan bintang Thuban, yang pada saat ituadalah bintang kutub dan kelihatannya tidak bergerak di langit.[9]     

Ilmu Rashd merupakan cabang dari Ilmu Hai’ah.Selain itu Ahmad bin Mushthofa mengatakan dalam kitabnya Miftah As-Sa’adahwa Mishbah As-Siyadah[10]bahwa cabang dari ilmu ini adalah Ilmu Kaifiyah Al-Arshod dan Ilmu Al-AlaatAr-Rashdiyyah.  

a.       Ilmu Kaifiyah Al-Arshod

Adalah Ilmu yang dapat mengetahui hasil perhitunganatau pengukuran terhadap pergerakan benda-benda langit (مقادير الحركات الفلكيات), membahas tentang tata cara mengetahuipergerakan (benda langit) dengan alat pengamatan.

Manfaat ilmu ini adalah 1) sebagai pelengkap IlmuHai’ah; 2) untuk mendapatkan data/ tabel (zaij)[11];3) dan memperkirakan/ membuat dan mengkodifikasi data.

Salah satu buku yang membahas tentang ilmu ini adalahkitab “Al-Arshood” karya Ibnu Haitsam[12]yang membahas tentang teori dalam ini.

b.      Ilmu Al-Alaat Ar-Rashdiyyah.

Adalah Ilmu yang membahas tata cara menentukan alatobservasi apa yang seharusnya digunakan sebelum proses pengamatan, karena suatupengamatan tidak akan sempurna hasilnya kecuali menggunakan peralatan yangbanyak. Untuk mengetahui alat apa yang cocok dalam melakukan observasi, makatentu terlebih dahulu mengetahui fungsi dan manfaat alat observasi tersebut.Sebagai contoh, alat apakah yang seharusnya kita gunakan untuk melihat hilal?Maka jawabannya adalah Teleskop kecil, bukan Teleskop besar yang ada di BosschaLembang. Karena kita tahu  bahwa Teleskopbesar itu bukan untuk pengamatan hilal.

Buku yang membahas tentang Ilmu ini adalah kitabAl-Alaat Al-Ajibah (----)karya Al-Khozini.

Tabel maupunteori apa saja yang terkait dengan Ilmu Falak, semuanya bermula daripengamatan. Contohnya adalah lintasan edar planet yang berbentuk ellips. Teoriini merupakan bagian dari Hukum Kepler, yang bermula dari sebuah pengamatan.Begitu juga yang terjadi pada Isaac Newton tentang gaya gravitasi, gagasan initimbul dari sebuah pengamatan terhadap buah apel yang jatuh dari pohonnya.

4.      Dinamakan Ilmu Miqat atau Ilmu Mawaqit,karena “Miqat” mempunyai arti waktu. Ahmad bin Mushthofa mengatakan:

علم المواقيت هو علم يتعرف منه أزمنة الأيامو الليالي, و أحوالها, و كيفية التوصل إليها.

Artinya: “Ilmu Mawaqit adalah ilmu yangdapat mengetahui waktu-waktu siang dan malam, karakteristiknya (siang danmalam), serta tata cara mengetahui waktu tersebut”.

Manfaat Ilmu ini antara lain, mengetahui waktu-waktu beribadah, mengetahui arah, mengetahui kedudukan buruj dan waktumunculnya buruj tersebut, mengetahui manzilah bulan, memperkirakan tinggibaying-bayang, dan mengetahui pergeseran suatu Negara serta ketinggiantempatnya.[13]

Ahmad bin Mushthofa tidak hanya mengaitkanIlmu Miqat ke dalam ilmu tentang waktu saja, tapi juga mengaitkannya ke dalamilmu tentang tempat. Hal ini wajar, karena istilah Miqat dalam ibadah haji,terbagi menjadi dua bagia, yaitu: Miqat Zamani dan Miqat Makani.

Menurut Howard R. Turner, umatmuslim pada abad pertengahan menyebut ilmu falak sebagai Ilmu Miqat.[14]Karena ilmu ini erat kaitannya dengan perhitungan waktu. Contoh Instrument yangdipakai adalah Sundial yang bisa digunaan untuk mengetahui waktu terbit matahari, tengah hari dan waktu terbenamnya.

KataAl-Mawaqiit disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Baqarah ayat 189, yangberbunyi:      يسألونك عن الأهلة قل هي مواقيت للناس و الحج

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulansabit. Katakanlah, “itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah)haji”.

Pada ayat itu terdapat hikmah bertambah danberkurangnya cahaya bulan, yaitu sebagai penjelas atau penunjuk waktu bagimanusia dalam menjalankan ibadah dan muamalat mereka seperti berpuasa, berbuka,berhaji, mengetahui masa hamil dan iddah.[15]

5.      Dinamakan “Ilmu Handasah”, karena kataHandasah mempunyai arti batas dan ukuran[16]selain itu handasah juga berarti arsitektur. Di antara ulama atau Ahli Falakyang menggunakan istilah ini adalah Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani, SyekhMa’shum Jombang.

Ahmad bin Mushthofa mengatakan:

علم الهندسة هو علم يعرف منه أحوال المقاديرو لواحقها, و أوضاع بعضها عند بعض, و نسبتها, و خواص أشكالها.[17]

Artinya: “Ilmu Handasah adalah ilmu yangdapat mengetahui karakteristik ukuran (miqdar), kaitannya, kedudukan yang satudengan yang lain, dan penisbatannya serta mempelajari bentuk-bentuknya”. 

Objek kajian Ilmu ini adalah MaqaadiirMuthlaqah (garis dan sisi permukaan yang ada pada objek benda yangdipelajari/ditentukan), serta berkaitan juga dengan sudut, titik dan syakal(bentuk objek).

Manfaat mempelajari Ilmu ini antara lain:menghilangkan sifat Jahil Murakkab, karena ilmu ini merupakan ilmu pasti yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Sehingga otak akan mengendalikan sifat ragu (wahm),Jahil Murakkab itu tidak lain hanya keraguan yang berlebihan (wahm) dalam menanggapi sesuatu yang bergejolak dalam otak.

Buku yang membahas tentang permasalahan iniantara lain: kitab Tahrir Khowajih karya Nashiruddin Ath-Thusi yang berbicara tentang komentarnya terhadap karya Eucledis, kitabAsykalAt-Ta’sis karya Abhari, kitab Syarh Asykal At-Ta’sis karya QhodliZadeh Ar-rumi.[18]Ibnu Sina juga membahas permasalahan ini dalam kitabnya yang berjudul Asy-syafaa.

Ilmu Handasah ini mempunyai beberapacabang, yaitu:

a.       Ilmu Uqud Al-Abniyah

Ilmu yang mempelajari tentang membuat bangunan sepertimembangun rumah, jembatan, irigasi dan lain sebagainya. Manfaat adalah untukmenata kota, rumah, masjid dan lain sebagainya. Kitab yang membahas tentang inibisa kita temukan dalam karyanya Ibnu Haitsam.[19]

b.      Ilmu Al-Manazir

Ilmu yang mempelajari tentang karakteristik objek pandangan yang dilihat oleh mata, dilihat dari dekat dan jauhnya orang yang memandang, dan membahas perbedaan bentuk dan kedudukannya, serta membahastentang apa yang ada di antara orang yang memandang dengan objek pandangannya.Manfaatnya adalah mengetahui hal ihwal yang berkaitan dengan pandangan, danmengetahui tafawut antara satu objek pandang dengan objek pandang yang lain.Literatur yang membahas tentang ilmu ini antara lain karya Eucledes(tipis),karya Ali bin Isa Al-Wazir (sedang), dan karya Ibnu Haitsam (tebal).[20]   

c.       Ilmu Al-Mirayaa Al-Mihraqah

Ilmu yang mempelajari tentang hal ihwal garis-garissinar/ cahaya, posisinya, dan sudut-sudutnya. Serta tata cara melakukanprosesnya dengan sinar matahari. Ibnu Haitsam telah menulis buku tentang ilmuini.

d.      Ilmu Marakiz Al-Atsqal

Ilmu yang membahas tentang tata cara mengetahui titikpusat berat pada objek benda yang dibawa. Yang dimaksud dengan titik pusatberat adalah batas keseimbangan antar objek yang dibawa dengan benda atau orangmenanggung beban objek tersebut.  

e.       Ilmu Jirm Al-Atsqal

Ilmu yang mempelajari tata cara memilih ataumenentukan alat pemindah dengan mengeluarkan sedikit tenaga.[21]Manfaat sangat jelas dan dikenal oleh orang awam, sebagai contoh ketika kitahendak mengangkat air dari sumur bor, maka alat yang digunakan adalah katrolyang membuat masa berat air menjadi lebih ringan.

f.       Ilmu Al-Misahah

Ilmu yang yang dapat mengetahui maqaadir (ukuran)garis-garis, ukuran permukaan, dan ukuran objek benda serta mengkadarkan(mengira-ngira) akan bentuk garis, segi empat dan lain sebagainya. Salah satumanfaatnya adalah membagi bumi ke beberapa bagian dengan adanya lintang danbujur. Literatur yang membahas tentang ilmu ini antara lain: karya Ibnu MahalliAl-Mushili (ringkas), karya Ibnu Mukhtar & karya Archemedes (tebal/komprehensif)[22]  

g.      Ilmu Anbath Al-Miyah

Ilmu yang membahas tentang tata cara mengeluarkan airdari perut bumi atau tanah. Manfaatnya adalah untuk pengairan dan menghidupkanbumi (membuka lahan). Sebagian ulama mengatakan:

 لو علم عباد الله تعالى رضاء الله تعالى في إحياء أرضه, لم يبقفي وجه الأرض خراب.

 Artinya: “Sekiranya hamba-hamba Allahmengetahui letak keridhaan Allah yang terletak pada menghidupkan buminya(membuka lahan), niscaya tidak akan terdapat paceklik di permukaan bumi”.

Literatur yang membahas tentang ilmu ini adalah KitabMukhtashar karya Al-Kurkhi dan kitab Al-Fallahah An-Nabthiyyah.

h.      Ilmu Al-Alat Al-Harbiyyah

Ilmu yang membahas tentang tata cara membuat peralatanperang. Manfaatnya jelas, karena bertujuan untuk melawan musuh dan membelaNegara. Ilmu ini merupakan bagian dari pilar-pilar agama, karena berkaitandengan jihad. Bani Musa bin Syakir mempunyai kitab yang membahas tentang halini.

i.       Ilmu Ar-Ramyi (melempar)

Seperti melempar anak panah dan bom atau granat. Ilmuini membahas tentang melempar sesuatu dengan bantuan Mazawilah (sundial, jammatahari), pada saat sekarang ini bisa berarti bagaimana cara meluncurkan rudaldengan terprogram seperti yang dilakukan orang amerika yang meluncurkan rudalke Palestina dari jarak jauh. 

j.       Ilmu At-Ta’dlil

Ilmu yang mempelajari tentang tafawut lama siang danlama malam dan mengetahui waktu-waktu yang termasuk ke dalam siang dan malampada saat musim panas dan musim dingin. Contohnya adalah jam 17:00 waktu Mesirsudah memasuki busur malam pada musim dingin. Karena panjang malam pada musimdingin lebih lama. Kitab yang membahas tentang hal ini antara lain TibyanAl-Miqat dan Ad-Durusul Falakiyah.

k.      Ilmu Al-Bankamat

Ilmu yang menjelaskan tentang menentukan alat yang cocok dalam menghitung waktu. Manfaatnya antara lain: mengetahui waktu-waktu ibadah, menentukan waktu munculnya buruj (zodiak) dan bagian-bagiannya. Ilmuini bermanfaat sekali dalam agama. Kitab ini dalam malasah ini adalah karyanyaArchemedes.

l.       Ilmu Al-Mallahah

Ilmu yang menjelaskan tentang alat-alat kapal(pelayaran), mempelajari tentang langit samudera di laut yang lepas, langit negari dan daerah. Serta mempelajari tentang waktu-waktu siang dan malam,berhembusnya angin,  sifat-sifat angin,dan mengetahui apakah akan terjadi hujan atau tidak. Dasar-dasar ilmu iniadalah Ilmu Miqat dan Ilmu Handasah. Ilmu ini diketahui dengan banyak latihan (tamarrun)oleh orang-orang yang serih berlatih (mutamarrin) di dalamnya. Olehsebab itu, sangat sedikit yang menulis buku tentang hal ini. Ilmu ini sangatbermanfaat, karena Allah Swt. memberikan kekuatan serta pedoman pada hambanyamelalui pengetahuan tentang kapal (tehnik berlayar). Buku-buku yang berkaitanhanya ada pada orang yang ahli di bidang ini. Dan kebanyakan dasar-dasarteorinya bersumber pada percobaan.   

m.    Ilmu As-Sibahah

Ilmu yang mempelajari tehnik berenang, ilmu ini bagiandari Ilmu Al-Mallahah.

n.      Ilmu Al-Awzan wa Al-Mawazin

Ilmu yang bertujuan untuk mengetahui dan memperkirakanmasa berat batu pada suatu bangunan, dan memperkirakan masa berat objek bawaan.Serta menentukan alat apa yang digunakan untuk menimbang barang yang akanditimbang, seperti: dacin, timbangan bayi, sha’, kail, timbangan emas, dan lainsebagainya. 

6.      Dinamakan Ilmu Hai’ah, secara bahasa [23]حال الشيء و كيفيته و شكله و صورته(keadaan sesuatu,tata cara, bentuk dan gambarnya). Ahmad bin Mushthofa mengatakan:

علم الهيئة هو علم يعرف منه أحوال الأجرامالبسيطة, العلوية و السفلية, و أشكالها و أوضاعها و مقاديرها و أبعادها.[24]

Artinya: "Ilmu Hai’ah adalah ilmuyang membahas tentang hal-ihwal benda-benda yang simpel (yang dapat dilihat),baik objek bendanya di atas maupun di bawah, mempelajari tentang bentuk dankedudukannya serta mempelajari ukuran dan jauhnya objek benda tersebut”.

Salah satu orang yang menamakan Ilmu Falaksama dengan Ilmu Hai’ah adalah Yahya Syami dalam bukunya Ilmu Al-Falak min Shofahat At-Turats Al-Ilmi.[25]Ibnu Sina memasukkan ilmu ini sebagai bagian dari Ilmu Nujum.[26]

Literatur yang membahas tentang ilmu iniadalah Hai’ah ibnu Aflah (tipis), Al-Qanun Al-Mas’udi karya AbuRaihan Al-Biruni dan Syarah Al-Majesty karya At-Tabrizy (tebal). 

Ilmu ini merupakan ilmu yang mulia, firmanAllah swt:

الذين يذكرون الله قياما و قعودا و علىجنوبهم و يتفكرون في خلق السموات و الأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذابالنار (آل عمران : 191)

Artinya: “(yaitu) orang-orang mengingatAllah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring. Dan merekamemikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Wahai tuhankami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,lindungilah kami dari azab neraka”.

Ilmu Hai’ah memiliki banyak cabang, antaralain:

a.       Ilmu Az-Zaijat wa At-Taqawim

Ilmu yang yang bertujuan untuk mengetahui jam-jam danwaktu-waktu, musim-musim dalam setahun, azimuth kiblat, dan waktu-waktu shalat.

Ilmu ini dilengkapi dengan data-data tertentu.

b.      Ilmu Kitabah At-Taqawim

Yaitu ilmu yang menyimpulkan dan menulis hasil daridata-data perhitungan ke dalam satu catatan khusus, di tulis dengan tertib yangdi dalamnya meliputi perhitungan bulan dan musim-musim.

c.       Ilmu Hisab An-Nujum

Ilmu Hisab yang membahas tentang tata cara menghitungangka-angka yang terdapat dalam data. Sebenarnya Ilmu ini termasuk ke dalamIlmu angka (Ilmu Al-‘Adad), namun karena ilmu ini berkaitan dengantaqwim, maka juga termasuk dalam cabang ilmu Hai’ah.  

d/e. Ilmu Kaifiyah Al-Arshood & IlmuAl-Alat Ar-Rashdiyyah, Pengertian     keduanya sama seperti yang terdahulu.

f.         Ilmu Al-Mawaqit, pembahasannya seperti yang terdahulu.

g.        Ilmu Al-Alat Adz-Dzilyah

Ilmu yang membahas tentang miqdar (ukuran) bayanganbenda yang dibuat oleh sinar matahari, mempelajari tentang hal-ihwalnya padagaris-garis ujung bayangan tersebut. Manfaat ilmu ini adalah untuk mengetahuiwaktu-waktu siang dengan alat ini. 

h.        Ilmu Tasthih Al-Kuroh

Ilmu yang mempelajari tata cara memindahkan bola(globe) ke dalam suatu permukaan yang datar dengan memperhatikan garis-garisdan lingkaran-lingkaran yang ada pada bola (globe) tersebut.

Literatur yang membahas tentang hal ini antara lain: KitabTasthih Al-Kuroh karya Ptolemeus, Al-Muhdats Al-Kamil karyaAl-Farghani, Al-Isti’ab karya Al-Biruni, dan Alat At-Taqwim karyaAl-Marakisyi.

i.          Imlu Maqadir Al-Alawiyat

Ilmu yang membahas tentang kadar jarak planet danlintasan-lintasan orbit dengan satuan Mil dan farsakh, dan membahas jarakmatahari, bulan dan bumi. Selain itu membahas tentang jauhnya satu benda planetke benda planet yang lain.

j.          Ilmu Manazil Al-Qamar

Ilmu yang membahas tentang gambar 28 manzilah (kedudukan/posisi) bulan dan nama-namanya, serta membahas karakteristiknya satupersatu.

k.        Ilmu Jugrafiya (Geografi)

Ilmu yang mempelajari iklim-iklim yang terjadi diberbagai belahan bumi, mempelajari lintang dan bujur, daratan, sungai danlautan, dan membahas tentang cuaca dan angin juga. Ptolemeus banyak menulisbuku tentang hal ini.  

l.          Ilmu Al-Qiranat

Qiran adalah Ijtima’ yang terjadi antara dua planet ataulebih dari tujuh planet yang bertemu dalam satu derajat pada buruj (zodiac)yang sama. Ilmu ini membahas tentang peredaran benda-benda langit di angkasayang disebabkan oleh Qiran atau Ijtima’ pada tujuh planet atau sebagiannyadalam satu garis lurus pada zodiac tertentu.

Konon katanya, para ahli nujum berasumsi bahwa tujuhplanet ini dulunya ada dalam satu garis lurus pada awal Zodiak Mizan ketikaalam semesta ada pertama kali, kemudian berpisah, dan ketika planet-planet ituterkumpul dalam satu garis lurus, maka akan terjadi peristiwa besar dengan ijinYang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana, bisa berupa terjadinya badai besar (thufan)seperti yang terjadi pada masa Nabi Nuh As. atau peristiwa besar tersebutberupa pergantian agama (millah): seperti diutusnya para nabi; atauberupa dikuasainya suatu daulah (negara) oleh Iskandar, Jenghis Khan, TimurLenk dan yang lainnya, sesuai dengan tafawut (selisih) pada Qiranat(konjungsi-konjungsi) dalam buruj. Apakah terjadinya Ijtima itu pada semuaplanet atau hanya sebagian saja.

Perlu diketahui pula bahwa Qiranat (konjungsiplanet-planet) terjadi pada setiap 20 tahun, 240 tahun, 960 tahun, 3048 tahundan setiap 7000 tahun. Wallahu a’lamu bi haqiqatil hal[27].

m.       Ilmu Mawaqit Ash-Sholat

Ilmu yang mempelajari tentang waktu-waktu shalat wajibsesuai dengan pedoman syara’. Hukum mempelajarinya fardhu ain bagi yangsendirian, dan fardhu kifayah bagi yang hidup bersama banyak orang.

n.        Ilmu Wadl’ Al-Asturlab

Ilmu yang membahas tentang tata cara pembuatanastrolabe, mempelajari  garis-garis,serta tata cara meletakan garis-garis lintang dan bujur pada daerah-daerah yangada. Astrolabe ini bisa digunakan di daerah mana saja.

o.        Ilmu ‘Amal Al-Asturlab

Ilmu yang mempelajari tentang tata cara penggunaan astrolabedengan cara yang khusus. Ilmu ini bisa mengetahui tinggi matahari (irtifa’syams), mengetahui posisi benda langit, waktu-waktu shalat, azimuth kiblat,serta mengetahui panjang dan lebar objek suatu benda diukur dengan satuanhasta, dan lain sebagainya.

 

Dari cabang ilmu-ilmu di atas, maka kitabisa menyimpulkan bahwa Ilmu Falak pada masa kejayaan islam sama seperti IlmuAstronomi saat sekarang ini, bahkan lebih luas lagi cakupannya. KarenaMeteorolgi, Klimatologi, Geofisika, Geografi, Navigasi pelayaran dan lainsebagainya termasuk dalam satu induk ilmu, yaitu Ilmu Falak.

Kalau kita mau menelusuri lebih jauhterhadap prestasi orang arab dan cendekiawan muslim pada masa dinasti Abbasiyahdi bidang Ilmu Falak, kita akan melihat dengan jelas dan rinci bahwa pembahasandan kajiannya lebih luas, mereka menyebutnya dengan sebutan Ilmu Falak Arabdan Islam, karena mencapai masa kejayaan ilmu pengetahuan. Ilmu Falak Arabdan Islam tersebut membahas tentang dasar-dasar Ilmu Hai’ah, Sistem penanggalanbangsa-bangsa terdahulu, hisab segitiga bola, lingkaran bola langit dan tatakordinatnya, irtifa’ syams di berbagai daerah, mempelajari bujur dan lintangsuatu daerah, mempelajari tentang jarak titik pusat bumi ke permukaan suatudaerah, mempelajari jarak antara dua tempat, arah kiblat, pergerakan mataharidan bulan, parallax, perbedaan bulan (tinggi, melintang dan membujur),penjelasan tentang konjungsi matahari dan bulan, mempelajari gerhana mataharidan gerhana bulan, hisab rukyatul hilal, hisab manzilah qamar, manzilahbintang-bintang yang tetap, pergerakan planet secara melintang dan membujur dankedudukan terbit dan tenggelamnya serta perkiraan jaraknya dengan bumi, danlain sebagainya. Objek pembahasan di atas terkait denganperhitungan-perhitungan terhadap bintang-bintang (benda angkasa) dankedudukannya di langit. Pembahasan lain yang belum tertulis di atas adalahpembahasan tentang Ilmu Nujum, dan proses penciptaan alam semesta.[28]

 


[1] Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis. Komala Grafika: Semarang. 2006. Hlm.2.

[2] Ibid. Hlm. 3.

[3] Muhammad Abdul Karim Nashr, Buhuts Falakiyah Fie Asy-Syari’ahAl-Islamiyah. Darul Haramain: Kairo. Cet. I. 2003 M/ 1424 H. Hlm. 7.

[4] Ahmad Izzuddin. Hlm. 1.

[5] Yahya Syami. Hlm. 56.

[6] Robbin Kerrod, Astronomi (diterjemahkan oleh Ir. T.M. Syamaun Peusangan,M.SAE, M.M.). Erlangga: Jakarta. 2005. Hlm. 33.

[7] Ibid. Hlm. 33.

[8] Yahya Syami. Hlm. 56.

[9] Robbin Kerrod. Hlm. 33.

[10] Ahmad bin Mushthofa, Miftah As-Sa’adah wa Mishbah As-Siyadah.Darul Kutub Ilmiyyah : Beirut. Juz I. Hlm. 358.

[11] Zij (Ar.) : "Kata"yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang masuk ke bahasa Arab dan Persiamelalui bahasa Pahlavi, berarti tabel astronomi. Tapi sebenarnya kebanyakan Zijtak hanya memuat tabel, juga pembahasan teori astronomi, bab tentang kronologi,penjelasan luas hal astronomi matematis dan subyek lain yang berhubungan. Zijyang merupakan satu bagian penting literatur ilmu falak, biasanya dinamakanmenurut penyusunnya atau penunjang atau kota, tempat ia disusun, walaupunsering pula digunakan cara penamaan yang lain.

[12] Ibnu Haitsam, nama aslinya adalah Hasan bin Hasan bin Haitsam. Lahirpada 1038 M. Pada halaman 7 dari bukunya yang berjudul al-Manazir, kegeniusanHasan bin Haitsam terlihat dengan jelas. Ia mapu memecahkan tiga masalahpenting, yakni:

a)      Pengaruh pecahnya cahaya saat melewatilapisan udara yang tertupi oleh langit-langit bumi dalam mendapatkan focusantara dua planet.

b)      Pengaruh pecahnya pada lapisan uap atau saatmelewati lapisan uap, sehingga lebih keras ketimbang udara dalam perolehanfocus antara dua planet.

c)      Di samping itu, ada pula pengaruh langsungyang tampak pada beberapa waktu. Penampakan itu sendiri menjadikanbintang-bintang berada di ufuk paling besar, yakni tengah-tengah langit. (Lihat Muhammad Ali Utsman dalam bukunya “Para Ilmuan Muslim Paling berpengaruhterhadap Peradaban Dunia. IRCiSoD : Yogyakarta. Cet. I. 2007. Hlm. 134.)

Menurut penulis, mungkin dari teori ketiga inilah timbul istilah refraksidan parallax. 

[13] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 359.

[14] Op cit Ahmad Izzuddin. Hlm. 1.

[15] Tafsir Fath Al-Qodir

[16] Al-Munjid fie Al-Lughah wal A’lam. Beirut: Darul Masyriq. Cetakan ke-39.2002. Hlm. 875.

[17] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 347.

[18] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 348.

[19] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 352.

[20] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 352.

[21] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 353.

[22] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 353.

[23] Yahya Syami, Ilmul Falak min Shafahat At-Turats Al-Ilmy. Darul FikrAl-Arabi: Beirut. Cet. I. 1997. Hlm. 42.

[24] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 348.

[25] Darul Fikr Al-Arabi: Beirut. Cet. I. 1997. Hlm. 42. Yahya Syamimengatakan bahwa pada zaman dahulu, Ilmu Falak lebih dikenal dengan sebutanIlmu Hai’ah.

[26] Ibid. Hlm. 45.

[27] Ahmad bin Mushthofa. Hlm. 364.

[28] Yahya Syami. Hlm. 47.

 


 
Suka
 

 

Search site

Contact

Nur Hidayatullah Jl. Brigjen Hasan Basri Desa Handil Bakti. RT. 06 No.13 Kec. Alalak Kab. Barito Kuala. Kalimantan Selatan. Kodepos 70582 0812-2573-3157